Sabtu, 16 November 2013

Tuliasan 20 - BLSM, Kita, dan Mereka


VIVAnews --Bantuan Langsung Sementara
Masyarakat (BLSM) atau seringkali disebut
“balsem” sebagai bagian dari program
kompensasi kenaikan harga BBM sudah mulai
dikucurkan di beberapa daerah.
Sebanyak 15,5 juta rumah tangga akan
menerima Rp150.000 per bulan selama empat
bulan, yang dikucurkan dalam dua tahap. Kritik
menyebutkan kompensasi sebesar itu terlalu
kecil. Argumennya, Rp150.000 per bulan
ekuivalen dengan Rp5.000 per hari, yang
hanya cukup untuk makan sekali seorang.
Argumen ini meskipun masuk akal,
sesungguhnya kurang tepat.
Arti Rp150.000
Pertama, 15,5 juta rumah tangga penerima
BLSM adalah rumah tangga dengan status
kesejahteraan 25 persen termiskin. Rata-rata
pengeluaran rumah tangga ini hanyalah
Rp930.000 per bulan (Susenas 2012). Ini
berarti uang BLSM mencapai 16 persen dari
belanja bulanan mereka.
Susenas juga mencatat, dalam sebulan rata-
rata Rp163.000 dibelanjakan untuk membeli 24
kilogram beras. Dengan demikian, uang BLSM
sebesar Rp150.000 dapat digunakan untuk
membeli beras guna keperluan konsumsi
hampir sebulan. Jumlah ini tentu sangat
berarti bagi rumah tangga penerima BLSM.
Kedua, BLSM dimaksudkan untuk menjaga
daya beli rumah tangga dari dampak
inflasioner kenaikan harga BBM, dengan
mengasumsikan jumlah maupun jenis barang
yang dikonsumsi tetap. Misalnya, rumah
tangga sasaran rata-rata mengkonsumsi
minyak goreng 2 liter per bulan. Harga minyak
goreng Rp11.000 per liter.
Bila kenaikan harga BBM menyebabkan harga
minyak goreng naik 10 persen, maka besarnya
kompensasi untuk minyak goreng adalah
Rp2.200 sebulan (2 x Rp1.100). Begitu juga
dengan ikan asin, yang umum dikonsumsi oleh
rumah tangga miskin.
Bila rumah tangga mengkonsumsi 6 ons ikan
teri asin per bulan, dan harga teri Rp3.000 per
ons, maka, besarnya kompensasi untuk ikan
asin adalah Rp900 sebulan ketika harga ikan
asin naik 5 persen (Rp150 per ons) akibat
BBM. Demikian seterusnya. Semua kenaikan
pengeluaran ini kemudian dijumlah
(Rp2.200+Rp900+…). Angka ini kurang
lebihnya sama dengan inflasi barang-barang
konsumsi rumah tangga miskin dikalikan rata-
rata pengeluaran bulanannya. Jumlah inilah
angka BLSM per bulan.
Jadi, dalam konsep perhitungannya, BLSM
tidak dimaksudkan untuk tambahan konsumsi
baru. Meskipun demikian, rumah tangga
penerima bisa saja mengalokasikan uang
BLSM untuk berbagai kebutuhan mereka,
seperti obat, seragam sekolah, gula pasir, atau
susu bayi.
Studi Bank Dunia dan SMERU terhadap BLT
2005 dan 2008 menemukan bahwa dana BLT
(nama lama BLSM) habis dalam waktu
seminggu untuk membeli kebutuhan pokok,
seperti beras, minyak tanah, membayar utang,
kesehatan, pendidikan, dan menambah modal.
Ketiga, Penulis yakin bahwa para pengamat,
ekonom, dan politisi di negeri ini bukanlah
bagian dari kaum papa Republik ini. Karena
itulah, bagaimana kita mempersepsikan arti
Rp150.000 akan berbeda dengan mereka, para
penerima BLSM.
Teori ekonomi meyakini bahwa tambahan uang
sejumlah tertentu akan lebih berarti bagi
mereka yang miskin daripada yang kaya
( diminishing marginal utility of money ).
Susenas misalnya, mencatat bahwa rumah
tangga 25 persen termiskin rata-rata hanya
makan telur sebutir sehari, padahal mereka
rata-rata memiliki 3 anggota keluarga.
Bahkan untuk tahu dan tempe yang kita
anggap sebagai makanan rakyat, mereka
hanya membelanjakan Rp7.200 per
minggunya. Dengan statistik ini, tampak
membelanjakan Rp5.000 sekali makan seorang
di warung adalah barang mewah bagi mereka.
Padahal bagi orang Jakarta, jumlah ini hanya
bisa untuk sekali parkir. Bagi rumah tangga
miskin, uang Rp5.000 bisa digunakan untuk
membeli setengah liter beras, untuk dua kali
makan sekeluarga—bahkan lebih, bila yang
dibeli adalah beras Raskin yang harganya
hanya Rp1.600 per kilogram.
Membuat malas?
Terkait dengan tudingan BLSM membuat
masyarakat malas, studi Bank Dunia dan
SMERU tidak menemukan bukti bahwa BLT
mengurangi total jam kerja. Masyarakat
penerima BLT umumnya tahu bahwa BLT
jumlahnya terbatas dan sifatnya sementara,
sehingga tidak mungkin menggantungkan
hidup dari BLT.
Jumlah jam kerja orang miskin memang lebih
rendah daripada jumlah jam kerja rata-rata
nasional, namun ini lebih disebabkan oleh sifat
dari pekerjaan mereka. Buruh tani misalnya,
hanya bekerja di musim tanam atau panen.
Demikian juga halnya dengan nelayan, yang
hanya melaut ketika cuaca mendukung, kuli
bangunan, buruh perkebunan, buruh angkut,
atau pekerja serabutan.
Dengan waktu kerja yang tidak tetap, ditambah
tingkat upah hariannya yang rendah (misalnya,
gaji buruh tani Rp41.000 per hari), tak heran
bila keluarga miskin seringkali berutang
sembako ke warung untuk mencukupi
kebutuhannya sehari-hari.
Dengan gambaran kehidupan ekonomi
masyarakat bawah seperti ini, ironis bila kita
mengatakan Rp150.000 itu terlalu kecil bagi
mereka. Sementara, secara terang-terangan
kita menyaksikan pada saat harga BBM akan
dinaikkan, banyak mobil dan sepeda motor rela
mengantri berjam-jam demi Rp10.000 hingga
Rp150.000.
Padahal para pemilik kendaraan ini tiap bulan
sudah “menerima uang” subsidi BBM,
sedangkan mereka yang miskin dan tidak
punya kendaraan, tidak menerima apa-apa.

Sumber : Denni Puspa Purbasari, Pengajar Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta. ( us.m.news.viva.co.id/news/read/429056-blsm--kita--dan-mereka )

Analisis : Melalui tulisan ini penulis ingin membatah argumen kritikus yang menyebutkan dana BLSM sebesar Rp 150.000;00 masih terlalu kecil. Penulis menggunakan teori ekonomi dan data data yang tersedia untuk melakukan metode penelitian. Begitu pula dengan pendapat kritikus yang menyebutkan BLSM membuat malas, hal ini langsung dibantah oleh penulis dengan melakuan pengamatan.

Tulisan 19 - Sebab - Sebab Kenaikan Harga BBM


Kenaikan harga BBM memperberat beban
hidup masyarakat terutama mereka yang
berada di kalangan bawah dan juga para
pengusaha, karena kenaikan bbm
menyebabkan turunnya daya beli masyarakat
dan itu akan mengakibatkan tidak terserapnya
semua hasil produksi banyak perusahaan
sehingga akan menurunkan tingkat penjualan
yang pada akhirnya juga akan menurunkan
laba perusahaan.
Naiknya harga BBM di indonesia diawali oleh
naiknya harga minyak dunia. yang membuat
pemerintah tidak dapat menjual BBM kepada
masayarakat dengan harga yang sama
dengan harga sebelumnya, karena hal itu
dapat menyebabkan pengeluaran APBN untuk
subsidi minyak menjadi lebih tinggi. Maka
pemerintah mengambil langkah untuk
menaikkan harga BBM. Dan untuk
mengimbangi masalah melonjaknya harga
BBM setiap tahunnya, pemerintah
mengeluarkan kebijakan subsidi BBM.
Kebijakan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak)
bertujuan mengatasi kelebihan beban APBN.
Sebab jika tidak, APBN dipastikan akan
mengalami penurunan yang berdampak
langsung pada mandeknya pembangunan
nasional.
Setelah sekian lama kebijakan subsidi BBM
dijalankan , timbul berbagai kontravensi untuk
segera menghentikan kebijakan subsidi bbm,
karena setelah di lihat-lihat ternyata
kebijakan subsidi ini tidak berjalan efektif dan
jauh dari tujuan semula. Karena selama ini
pemerintah terus memberi subsidi untuk BBM
yang dikeluarkan dari APBN. Subsidi bbm
yang melambung tinggi dan terus menekan
APBN menyebabkan perekonomian indonesia
semakin parah.
Permasalahan :
a) Apa yang menyebabkan harga BBM naik?
dan akibatnya bagi masyarakat? Bagaimana
perbandingan harga bbm setiap tahunnya?
b) Bagaimana keberadaan subsidi BBM?
Berapa anggaran subsidi BBM yang di
sediakan pemerintah? Apakah kebijakan
subsidi BBM tersebut berjalan efektif?
Beberapa teori mengapa bbm itu harus naik:
Hukum Penawaran Barang;
o Apabila harga barang naik, maka jumlah
barang yang di tawarkan akan naik pula.
Sebaliknya, apabila harga barang turun maka
jumlah barang yang ditawarkan juga akan
turun.
Hukum Permintaan barang;
o Apabila harga barang naik, maka jumlah
barang yang diminta akan turun. Sebaliknya,
apabila harga barang turun, maka jumlah
barang yang diminta akan naik.
Teori Keynes
o permintaan masyarakat terhadap barang-
barang selalu melebihi jumlah barang-barang
yang tersedia dan menimbulkan celah inflasi
atau inflationary gap. Permintaan yang
meningkat menyebabkan harga barang naik
dan terjadi inflasi.
Sebenarnya dulu indonesia dikenal sebagai
negara penghasil minyak dunia namun
sekarang indonesia justru menjadi negara
pengimpor minyak, ini karena setiap tahunnya
produksi minyak di indonesia semakin
berkurang. sedangkan permintaan terus
bertambah. Ini yang menyebabkan Indonesia
harus mengimpor minyak.
Selama ini pemerintah terus memberi subsidi
untuk BBM yang dikeluarkan dari APBN,
sehingga kita dapat membeli BBM lebih
murah. Tetapi dengan kenyataan yang ada
sekarang bahwa harga minyak dunia telah
naik jadi pemerintah tidak dapat menjual BBM
kepada masayarakat dengan harga yang sama
dengan sebelumnya, karena hal itu dapat
menyebabkan pengeluaran APBN untuk
subsidi minyak lebih tinggi, Oleh karena itu
pemerintah mengambil langkah untuk
menaikkan harga BBM. faktor utama yang
mempengaruhi naiknya harga minyak dunia
yaitu :
1. Invasi Amerika Serikat ke Irak, invasi ini
menyebabkan ladang minyak Irak tidak dapat
berproduksi secara optimal sehingga supply
minyak mengalami penurunan.
2. Badai Katrina dan Badai Rita yang melanda
Amerika Serikat dan merusak kegiatan
produksi minyak di Teluk Meksiko.
3. Ketidakmampuan OPEC untuk menstabilkan
harga minyak dunia. Juga perbandingan
harga bensin seluruh dunia.
4. Permintaan atau konsumsi minyak dunia
lebih banyak dari pada produksinya.
5. Negara produsen minyak mengurangi kuota
produksinya karena berbagai alasan.
6. cadangan minyaknya menipis atau tidak
punya nilai ekonomis lagi, sementara
pencarian sumber-sumber minyak baru lebih
sedikit.
7. Spekulan minyak menjadikan harga minyak
dunia naik karena minyaknya yang
diperdagangkan bebas.
Sebab-sebab diatas memaksa pemerintah
mengambil langkah untuk menaikkan harga
BBM. Yang dampaknya secara langsung
dirasakan oleh masyarakat indonesia dalam
kehidupan sehari-hari. Akibat dari kenaikan
harga BBM antara lain adalah:
1. Inflasi meningkat ( ditandai dengan
kenaikan harga harga kebutuhan pokok )
2. Ongkos angkutan umum yang dapat naik
3. Banyak uang menganggur
4. Biaya hidup makin berat
5. Kebutuhan pokok seperti sembako, obat-
obatan, biaya rawat rumah sakit naik
6. Banyak yang putus asa
7. Keamanan menurun
8. Penerimaan pajak turun
9. APBN tertekan
10. Subsidi meningkat
11. Naiknya angka kemiskinan, pengganguran
dan kriminalitas
12. pertumbuhan ekonomi melamban dan
menurunkan daya saing
Oleh karena itu Pemerintah Indonesia harus
segera mengambil suatu tindakan yang bijak,
lebih memperhatikan masyarakat dan harus
melindungi masyarakat dari inflasi. Karena
inflasi dapat menurunkan daya beli
masyarakat dan juga sangat menyengsarakan
rakyat miskin. Dengan terus menaiknya inflasi
kesejahteraan masyarakat Indonesia pun kian
berkurang.

Sumber : bakohumas.kominfo.go.id/news.php?id=1167

Analisis : Tulisan menggunakan paragraf sebab-akibat. tulisan ini tersusun rapi dengan bagian bagian mulai dari permasalan sampai akibat yang di timbulkan. Informasi yang diberikan / sampaikan cukup jelas, karena penulis tidak hanya menuliskan pendapat tapi juga teori dan juga dari data data yang jelas dan terpercaya.

Tulisan 18 - Apakah Blackberry Diambang Kebangkrutan


Sigmanews - Saat ini vendor Blackberry
tengah mengalami krisis yang cukup berat,
pasalnya angka penjualan perangkat
smartphone BlackBerry pada awal kuartal
pertama 2013 mengalami penurunan yang
sangat drastis. BlackBerry telah menelan
kerugian sebanyak US$ 84 juta dalam
pemasaran perangkat ponsel pintarnya itu.
Kemungkinan besar penurunan penjualan pada
perangkat BlackBerry ini di akibatkan oleh
persaingan dari pesaing beratnya seperti
Android dan iOS.
Permasalahan serius memang terus
menyelimuti perusahaan asal Canada ini, usai
hasil penjualan Blackberry 10 yang dirilis
tujuh bulan lalu belum mampu mendongkrak
kinerja perusahaan. Penjualan BB10 tetap
kalah bersaing dengan iPhone, atau ponsel
keluaran Samsung yang berbasis Android.
Data dari International Data Corporation (IDC)
memperlihatkan, pangsa pasar BlackBerry di
dunia hanya 3,7% pada triwulan II-2013 atau
berada pada titik terendah. Konsumen seakan
sudah menguncapkan 'selamat tinggal'
kepada Blackberry. Mereka menganggap
platform Blackberry terlalu eksklusif sehingga
terjadi perpindahan layanan ke Apple atau
Andriod Samsung yang memiliki fitur inovatif.
Maka wajar saja jika pangsa pasar Android di
seluruh dunia kini mencapai 80%.
Banyak pengamat yang memperkirakan bahwa
perusahaan BlackBerry tidak akan bertahan
lama jika masih bertahan dengan BlackBerry
Messenger (BBM), meski untuk beberapa
negara Blackberry masih populer. Tercatat
konsumen di Indonesia masih banyak yang
menggunakan BlackBerry. Indonesia termasuk
yang tercatat sebagai pengguna terbanyak
ponsel BlackBerry dengan angka 12 juta
pengguna user.

Sumber : www.sigmanews.us/id/read/4929/apakah-blackberry-di-ambang-kebangkrutan-.html

Analisis : Dalam tulisan ini membahas tentang kondisi perusahaan Blackberry yang terancam kebangkrutan. Dalam tulisan ini juga berisi data yang di gunakan untuk menggambarkan kondisi perusahaan Blackberry. terdapat juga sebab sebab penjualan menurun dan kalah saing. juga pendapat dr para ahli bahwa keuangan Blackberry masih akan terus menurun.

Tulisan 17 - XL akan akuisisi Axis, Ini Tanggapan Kominfo


VIVAnews - Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kemenkominfo) akhirnya bicara
mengenai aksi korporasi PT XL Axiata Tbk
yang akan mengakuisisi PT Axis Telekom
melalui kesepakatan jual beli bersyarat
( conditional sales purchase agreement/CSPA).
Menkominfo Tifatul Sembiring menegaskan,
pemerintah mendukung konsolidasi operator
telekomunikasi, asalkan sesuai peraturan yang
berlaku.
"Dari sisi aturan jelas bahwa frekuensi tidak
bisa dipindahtangankan. Jika XL memang mau
mengakuisisi Axis,mereka terlebih dahulu harus
mengembalikan frekuensi tersebut kepada
pemerintah. Setelah itu, baru pemerintah
mengalokasikan kembali sesuai kebutuhan,"
kata Tifatul di Jakarta, Selasa 1 Oktober 2013.
Sementara itu, menurut Kepala Pusat Informasi
dan Humas Kominfo, Gatot S Dewa Broto,
pemerintah mendukung sepenuhnya proses
konsolidasi. "Tetapi, yang kami harapkan
adalah merger, bukan akuisisi. Kalau merger
kan melebur jadi satu. Kalau akuisisi saham,
ya jumlah operatornya masih sama, segitu-
segitu aja ," kata Gatot saat dihubungi
VIVAnews, Rabu 2 Oktober 2013.
Menurut dia, sejak 2006, wacana konsolidasi
untuk mengurangi jumlah operator yang terlalu
banyak sudah berhembus. Meski demikian,
untuk itu regulator harus menatanya kembali.
Dirjen Sumber Daya Perangkat dan Pos
Informatika, Muhammad Budi Setiawan, juga
mengungkapkan, pemerintah hanya menyetujui
opsi merger, untuk kemudian perusahaan baru
hasil merger akan dikurangi frekuensinya.
"Jumlah operator di Indonesia sudah banyak,
sehingga pemerintah mendorong operator
untuk saling bergabung, termasuk operator 3G.
Diharapkan, operator 3G yang memiliki
frekuensi berdekatan bisa saling bergabung,"
ungkapnya.
Belum rampung
Namun, Gatot mengatakan, aksi korporasi XL
terhadap Axis masih dalam kajian Badan
Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Dia
enggan memastikan kapan kajian tersebut
rampung.
"Kami harapkan secepatnya. Yang jelas, kedua
operator sepatutnya menghormati kerja dari
tim ad hoc yang dibentuk pemerintah. Tim ini
yang akan menentukan jumlah dan frekuensi
mana yang bisa diambil pemerintah bila
merger dilaksanakan," tutur Gatot.
Saat dikonfirmasi, anggota BRTI, Ridwan
Effendi, pun senada. Dia mengatakan, regulator
masih mengkaji beberapa alternatif
pengalokasian frekuensi dengan
mempertimbangkan efisiensi penggunaan dan
menghindari penguasaan secara berlebih.
"Kami lihat hasilnya nanti. Siapa pun harus
menghormati hasil kajian dari tim ad hoc saat
diputuskan nanti," katanya.

Sumber : us.m.news.viva.co.id/news/read/448517-xl-akan-akuisisi-axis--ini-tanggapan-kominfo

Analisis : Artikel ini berisikan tanggapan dari Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kemenkominfo) mengenai diakuisisinya PT Axis oleh PT XL Axiata. Disini terdapat perselisihan paham antara Kominfo dengan perusahaan. dimana kominfo inginn kedua perusahaan melakukan merger bukan akuisisi. Kominfo berharap perusahaan menaati dan meghormati peraturan yang sudah ada.

Tulisan 16 - 11 Cara Memulai Bisnis Online Bagi Pemula


Memulai bisnis online harus dengan sikap
mental yang positif.
Beberapa sikap mental yang positif yang
diperlukan ketika Anda ingin mengembangkan
bisnis online adalah dengan :
- Menjadi pribadi yang mau rendah hati untuk
belajar
- Tidak takut mengambil resiko yang telah
diukur
- Belajar bekerja efisien dan efektif
- Mau terus mencoba sekalipun pernah gagal
- Bermimpi untuk sukses di bisnis online
Kalau anda sudah mempunyai sikap mental
positif seperti diatas, anda dapat mulai
menjalankan bisnis online dan meraih
kesuksesan.
Ada banyak sekali jenis bisnis online yang
dapat anda jalankan. Anda dapat
mempelajarinya dan menjalankan yang mana
sesuai dengan kemampuan dan minat anda.
1. Mendapatkan penghasilan dari google
adsense, dengan cara membuat web, blog,
atau situs yang ramai pengunjung. Bukan
hanya dari adsense, anda juga bisa
menawarkan jasa pembuatan web atau
mungkin mempromosikan produk affiliasi
lainnya.
2. Bisnis online dengan memanfaatkan
pemasangan iklan pada website kita. Website
jenis ini biasanya adalah website komunitas,
berita dan juga forum.
3. Menjual produk informasi dalam bentuk
digital seperti e-book, audio, image, software,
video dan lain-lain. Banyak sekali keuntungan
yang dapat didapat dengan menjual produk
digital.
4. Ikut serta dalam affiliate program, kita
tidak perlu mempunyai produk sendiri. Konsep
dari affiliate program adalah membantu
menjual produk orang lain dan kita akan
mendapat komisi yang bervariasi dari
penjualan tersebut. Komisi yang di dapat
biasanya mulai dari 50% dari harga jual
bahkan lebih (untuk produk informasi/
downloadable). Bisnis online ini sangat
mudah dijalankan.
5. Menulis adalah salah satu dari bisnis
online yang menjanjikan. Banyak sekali
tawaran pekerjaan menulis di internet.
6. Survey, kita akan dibayar kalau kita
mengisi form isian survey dari beberapa buah
perusahaan besar yang sedang study pasar.
7. Bisnis pulsa di internet adalah salah satu
bisnis online terbaru. Karena gaya hidup saat
ini tidak bisa dilepaskan adalah komunikasi.
Bisnis oline ini menawarkan gaya baru dalam
pengeluaran pulsa dapat kita kendalikan
tanpa batas ruang dan waktu.
8. Jual beli domain, prinsip dari bisnis online
ini adalah membeli nama domain pilihan kita
dan kemudian menjualnya dengan harga lebih
tinggi. Keuntungan bisnis online ini sangat
besar, tetapi anda harus bisa memilih nama
domain yang bagus dan mempunyai nilai jual
yang tinggi.
9. Membuat website lowongan kerja dan
periklanan online, bisnis online satu ini
banyak diminati oleh pasar lokal.
10. Menjual hardware dan software online,
termasuk menjual games online, banyak yang
sukses menjalankan bisnis online satu ini.
Karena semakin beragamnya hardware dan
software yang dapat dijual online.
11. Menjual jasa secara Online, seperti jasa
perencana keuangan, pelatih sukses,
konsultan wirausaha, dll
Dari semua peluang bisnis online yang ada,
anda bisa mencoba dan untuk kemudian
menetapkan yang mana yang sesuai dengan
kemampuan anda.
Untuk pemula, anda bisa coba
mempromosikan produk orang lain.
Anda bisa belajar untuk memasarkan produk
lewat internet (fokus pada ilmu marketingnya)
. Bila anda sudah tahu cara-cara
marketingnya, anda bisa mulai fulltime
berbisnis online sendiri dengan memproduksi
produk sendiri.
Semua bisnis, baik itu bisnis offline atau
bisnis online tidak ada yang langsung menjdi
besar.
Semua berawal dari kecil lalu berkembang dan
diperbaiki.
Anda harus mencoba, terus belajar dan
membangunnya sampai besar. Dan bila sudah
sukses anda bisa melakukan duplikasi bisnis
atau lebih focus lagi dengan bisnis online
anda. Mengembangkan ide adalah yang
paling penting dilakukan untuk memulai bisnis
online ini.
Berani mencoba dan berani mengambil resiko
adalah kunci sukses dalam bisnis online ini.
Jangan pernah menyerah.

Sumber : kayadaribisnisinternet.com/2012/memulai-bisnis-online.html

Analisis : Tulisan ini berisi langkah langkah bagaimana memuali bisnis online. di sini dituliskan sikap sikap yang harus di tanamkan jika ingin berbisnis online. Terdapat juga macam macam bisnis online yang dapat digeluti sesuai minat anda. Penulis juga menyampaikan saran saran positif kepada pembaca.

Tulisan 15 - Kartu Kredit dan Kebiasaan Belanja Konsumen


Hari Minggu (10/7) lalu, saya membaca
tulisan kenalan saya Yuswohady di harian
Seputar Indonesia (Sindo ). Judulnya “Candu
Kartu Kredit”. Tulisan yang berdasarkan
observasi sang penulis itu intinya menyoroti
kebiasaan sebagian masyarakat kelas
menengah kita. Mereka yang disebutnya
dengan istilah “Consumer 3000” itu seringkali
kalap saat menggunakan kartu kredit, apalagi
di musim liburan yang baru berlalu. Pusat
perbelanjaan yang mengetahui fenomena ini
sengaja pula memberikan gimmick berupa
discount. Maka, kloplah sudah fenomena
kecanduan kartu kredit tersebut.
Yuswo mensinyalir, kecanduan tersebut terjadi
karena aktivitas berbelanja dan membayar
seolah “terlepas”. Di kalangan behavioral
economist, fenomena ini disebut “decoupling .”
Sebabnya memang karena adanya penundaan
pembayaran. Beli sekarang, membayarnya
bulan depan. Itulah kenapa namanya kartu
kredit. Saya sendiri menyebutnya “kartu
ngutang”.
Seakan “mestakung” (semesta mendukung,
meminjam istilah Prof. Yohanes Surya), tugas
kuliah S-2 partner saya adalah merancang
strategi komunikasi launching kartu kredit di
tahun 1991. Karena saya pernah jadi praktisi
komunikasi dan juga sekitar 1,5 tahun jadi
dosen komunikasi, ia berkonsultasi dengan
saya meski sebenarnya saya cuma bisa
memberi saran sekadarnya. Dalam case study
berjudul “Citibank: Launching the Credit Card
in Asia Pacific” (Harvard Business School
9-595-026. Rev March 21,1995) tersebut,
dituliskan dalam analisanya bahwa untuk
memperkenalkan kartu kredit ke Asia, salah
satunya justru harus dilakukan diversifikasi
atau pembedaan antara “kredit” dan
“berhutang”. Karena di banyak negara Asia
Pasifik saat itu -20 tahun lalu- banyak
warganya yang tidak mau berhutang. Tidak
hanya di Indonesia, seperti di Taiwan pun
masyarakatnya anti berhutang dan terbiasa
dengan uang tunai.
Nah, kalau kita lihat situasi sekarang, berarti
strategi komunikasi dan pemasaran 20 tahun
lalu itu berhasil. Fenomena decoupling itu
memang sengaja dikondisikan oleh pihak
penerbit kartu kredit atau bank. Masyarakat
berhasil di- brainwash (cuci otak) dan diubah
culture-nya dalam hal penggunaan uang
sebagai alat tukar transaksi pembayaran. Pola
kebiasaaan belanja konsumen pun diubah
dengan pencitraan luar biasa, mengkaitkan
belanja sebagai sebuah life style (gaya hidup)
. Kelas menengah baru yang dalam istilah
Yuswohady disebut “Consumer 3000” yang
sejatinya merupakan OKB (Orang Kaya Baru)
tentu ngebet ingin menikmatinya. Karena baru
saja melakukan social climbing (pendakian
status sosial), jelas life style menggunakan
kartu kredit merupakan salah satu yang
diincar. Apalagi, karena kepentingan
mendapatkan sebanyak mungkin nasabah,
bank malah berlomba-lomba mempermudah
persyaratan memiliki “kartu ngutang” ini. Tak
peduli berapa banyak yang kemudian akan
default atau gagal bayar, yang penting potensi
meraup keuntungan makin besar. Nyatanya,
meski ada beberapa yang ngemplang bahkan
hingga berurusan dengan debt collector
hingga ke polisi sekali pun, yang patuh dan
rajin membayar justru lebih banyak. Karena
pada dasarnya kita sebagai manusia kan
memang tidak mau “cari masalah” toh ? Jadi,
bank penerbit kartu kredit rupanya masih
untung besar.
Karena penerbitan kartu kredit merupakan
bagian dari regulasi perbankan yang diatur
pemerintah, kita sebagai konsumen tentu tak
bisa apa-apa. Andaikatapun konsumen
menyadari “jebakan Badman (iya, bukan
Batman)” itu, tak ada yang bisa dilakukan.
Demonstrasi Bersih 2.0 ala Malaysia pun tak
bakal digelar karena alasan memprotes
keberadaan kartu kredit kan?
Maka, satu-satunya cara adalah “memperkuat
iman”. Lho ? Iya, karena hanya dengan “iman
yang tebal” kita bisa membentengi diri dari
kebiasaan belanja konsumen yang kalap
menggunakan kartu kredit. Iman di sini bukan
berarti kepada agama saja, namun justru
dalam konteks “kepercayaan dan keyakinan
yang kuat di dalam hati dan pikiran” kepada
sesuatu hal. Kita harus membongkar
paradigma dari pihak bank penerbit kartu
kredit yang mengatakan itu bukan “kartu
ngutang”. Kalau memang punya uang, hampir
semua financial planner berkata senada,
jadikan kartu kredit seperti kartu debet. Begitu
tagihan datang, lunasi semua, bukan cuma
minimum payment-nya. Atau minimal seperti
saran sobat saya Mike Rini dalam bukunya
120 Solusi Mengelola Keuangan Pribadi
(2006:232), bayar cicilan tagihan dengan
jumlah lebih besar dari minimum payment.
Tanpa kita sadari sebenarnya bunga ( interest)
kartu kredit itu besar, sekitar 30 % per tahun.
Artinya, barang yang kita beli sekarang namun
bayarnya nyicil itu lebih mahal 30 % daripada
beli tunai, atau ditambah 1/3 dari harga
aslinya. Lebih memberatkan lagi, bunga yang
dibebankan kemudian masuk pula ke pokok
hutang. Sehingga terjadilah bunga-berbunga.
Bila selalu membayar di bawah minimum
payment, niscaya makin lama hutang kartu
kredit makin menumpuk.
Intinya, “iman” kita harus terus-menerus
dipertebal dengan mengingat kondisi nyata
keuangan kita. Jangan seperti kata pepatah
“lebih besar pasak daripada tiang”. Lebih baik
sekedar “ingin merengkuh gunung, apa daya
tangan tak sampai”. Ingin belanja sih
silahkan saja. Tapi ingat-ingat
konsekuensinya. Karena kartu kredit adalah
“kartu ngutang”, pasti si pemilik uang akan
menagih piutangnya kan? Jadi, jangan belanja
bila tak ada uangnya. Jangan anggap kartu
kredit sebagai “dana tambahan” atas
penghasilan Anda. Melainkan semata sebagai
alternatif cara pembayaran saja, daripada
harus membawa uang tunai dalam jumlah
besar ke mana-mana. Kita harus selalu ingat,
bahwa “kredit” itu sama persis dengan
“hutang”. Oke?

Sumber: lifeschool.wordpress.com/2011/07/12/kartu-kredit-kebiasaan-belanja-konsumen/

Analisa :Tulisan ini merupakan tanggapan penulis terhadap tulisan Yuswohadi di Harian Kompas. Besarnya masyarakat yang mempunyai kartu kredit saat ini merupakan tipu daya perusahaan dan bank. Karena seolah-olah memberikan kemudahan dan hal menarik pada masyarakat yang memang pada saat ini tingkat kebutuhannya dan mobilitas nya mulai naik. Penulis juga menuliskan ketidak sukaan nya dengan menuliskan kekurangan kartu kredit.

Tulisan 14 - Kado Pensiun Untuk Koruptor

Apa pun dalihnya, memberikan pensiun kepada tujuh
bekas anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang
terbukti korupsi jelas melawan akal sehat. Mereka tak
layak menerima uang pensiun sepeser pun. Kendati
mereka telah bekerja untuk negara, jasa mereka tak
sebanding dengan kerugian negara akibat korupsi
yang mereka lakukan.
Alasan DPR berkukuh tetap memberikan pensiun
sama tak masuk akalnya. Merujuk pada Undang-
Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR,
DPD, dan DPRD, Wakil Ketua Badan Kehormatan
Dewan Perwakilan Rakyat Siswono Yudo Husodo
menilai pemberian itu sah. Alasan mereka, "Sekecil
apa pun, mereka kan sudah bekerja." Lagi pula, para
koruptor itu mundur dari keanggotaan DPR sebelum
dipecat secara tidak hormat.
Argumen itu sangat melukai rasa keadilan publik.
Para koruptor itu, meski berada di hotel prodeo,
masih tetap menerima uang negara yang besarnya
bisa mencapai Rp 4 juta sampai Rp 8 juta per bulan,
tergantung masa tugas, selama dia masih hidup. M.
Nazaruddin, terpidana kasus korupsi Wisma Atlet SEA
Games, contohnya, meski sudah menggarong uang
negara miliaran rupiah, sampai sekarang masih
menikmati uang pensiun.
Memakai tameng undang-undang, Badan Kehormatan
DPR tampak ingin lepas tangan dalam persoalan ini.
Padahal, jika mau, mereka bisa memberhentikan
secara tidak hormat anggota DPR yang tersandung
kasus korupsi. Badan Kehormatan sudah bisa
menjatuhkan vonis dengan bukti-bukti pelanggaran
etik tanpa perlu menunggu persidangan usai. Cara
itulah yang ditempuh Majelis Etik Mahkamah
Konstitusi. Saat kasus suap Ketua Mahkamah
Konstitusi Akil Mochtar mulai terkuak, majelis ini
segera bersidang. Mereka menolak pengunduran diri
Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dan
memecatnya secara tidak hormat. Keputusan itu
dijatuhkan jauh sebelum kasus hukum Akil masuk
persidangan.
Badan Kehormatan DPR seharusnya melakukan cara
serupa, bukan tutup mata seperti sekarang. Khalayak
sangat kecewa melihat badan ini yang terkesan justru
ingin melindungi para koruptor tersebut. Badan
Kehormatan seperti sengaja mengulur waktu,
menunda rapat dengan menunggu sampai kasus
hukumnya inkracht. Proses ini biasanya memakan
waktu bertahun-tahun, dan saat itulah para anggota
DPR nakal itu "menyalip di tikungan": mereka mundur
agar tak bisa dipecat secara tidak hormat.
Akal-akalan seperti itu harus dihentikan. Badan
Kehormatan DPR seharusnya tak memanjakan para
koruptor. Masyarakat menunggu keberanian Badan
Kehormatan memecat para anggota DPR yang
terbukti melanggar kode etik secara fatal. Mereka tak
perlu menunggu keputusan hukumnya final.
Cara lain yang harus ditempuh DPR adalah
mengamendemen Undang-Undang No. 27/2009
tentang anggota MPR, DPR, DPD, dan DPRD serta UU
No.12/1980 tentang Hak Keuangan/Administratif
Pimpinan dan Anggota Lembaga Tertinggi/Tinggi
Negara. Dua undang-undang itu mesti dilengkapi
dengan pasal tentang mekanisme penghentian
pemberian pensiun bagi anggota lembaga tinggi
negara yang terbukti melakukan tindak pidana seperti
korupsi. Jika cara ini tak ditempuh, kasus pensiun M.
Nazaruddin atau Akil Mochtar bisa terulang. Sungguh
tak masuk akal bila negara memberikan kado pensiun
kepada para koruptor

Sumber : www.tempo.co/read/opiniKT/2013/11/15/5792/Kado-Pensiun-untuk-Koruptori

Analisa : Penulis menuliskan ketidak setujuan nya terhadap pemerintah yang tetap memberikan dana pensiun pada para koruptor. Walaupun telah bekerja selama ini, tapi kerugian dan penderitaan pada rakyat lebih besar dari pekerjaan mereka, tegas penulis. Perlu di adakan undang - undang yang mengatur tentang pemberian pensiun pada para koruptor, sehingga dapat mengurungkan niat pada para pejabat yang berpotensi korupsi.

Tulisan 13 - Bunga Bank Haram atau Halal ?

Bunga Bank halalkah atau haramkah
hukumnya ?
Perdebatan dan atau perbedaan pendapat
mengenai hukum halal atau haramnya bunga
bank konvensional adalah merupakan hal
klasik yang hingga kini belum ditemukan titik
temu, nyatanya hampir disetiap wilayah
pedesaan kini hadir Bank desa dengan
tingkat suku bunga yang semakin menjadi -
jadi.
Hal ini terjadi karena sudah terlalu banyak
orang "waras dan pintar" yang tengah dan
telah melakukan atau menafsirkan atau
memberikan fatwa mengenai segala sesuatu
hal dalam kehidupan ini, sehingga terhadap
satu hal yang mustinya dapat diputuskan
oleh satu orang pemimpin saja menjadi
sebuah perdebatan yang tiada berakhir
termasuk dikalangan ulama dan akademisi
yang mana masing masing mereka mempuyai
argumen yang berbeda.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebenarnya
telah mengeluarkan fatwa yang
mengharamkan bunga bank konvensional.
Ada pendapat yang menyamakan bunga bank
dengan riba secara mutlak sehingga
hukumnya haram pun ada pendapat yang
menyatakan bahwa yang melakukan riba
adalah personal dan bukan badan hukum,
dengan dua acuan inilah pemerintah
kemudian menguatkan sistem perbankan
syariah yang dahulunya memang telah ada
namun belum berkembang seperti sekarang
ini.
Perbankan syariah menganut sistem bagi
hasil dimana sistem tersebut dianut dalam
kegiatan perdagangan umat islam pada
zaman dahulu.
Namun Demikian
Masih terdapat sebagian kalangan yang
menyatakan bahwa bunga Bank
Konvensional adalah halal dan riba yang
dimaksud di dalam Al Quran tidak dapat
disamakan dengan bunga Bank. Disamping
itu jika kemudian masyarakat beranggapan
bahwa bunga bank haram dampaknya akan
sangat besar dan berpengaruh pada
terhentinya perdagangan dan tentu saja akan
sangat menganggu pertumbuhan ekonomi
secara nasional. Dampaknya akan sangat
besar dan bisa saja terjadi kekacauan
(chaos) diseluruh negeri.
Bagaimana menurut saudara tentang bunga
bank halalkah atau haramkah ?

Sumber : warungkopi-susu.blogspot.com/2013/03/bunga-bank-halal-atau-haram.html

Analisa : Tulisan ini membahas tentang perdebatan halal atau haram nya bungan bank konvensional. Walaupun MUI sudah menetapkan haram tetapi masih banyak pihak yang menyatakan halal. Disini penulis berpihak pada pernyataan bahwa bunga bank adalah halal, karena menurut penulis jika bunga bank di hapuskan dapat berdampak pada perekonomian.

Tulisan 12 - Indonesia Bakal Alami Krisis Pangan


JAKARTA, BP - Peneliti pangan asal Institut
Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santoso
memprediksi Indonesia akan mengalami krisis
pangan pada tahun 2017. Prediksi ini
berdasarkan tingkat konversi lahan pertanian
di Indonesia yang semakin hari terus
meningkat.
Hal ini disampaikannya menanggapi hasil
riset terbaru Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan
Pangan tentang pangan komunitas. Riset
tersebut menunjukan bahwa lahan pertanian
di Indonesia khususnya Pulau Jawa semakin
menyusut.
"Sampai 2014 pangan kita masih aman. Tapi
kalau tren ini terus berlanjut, pada tengah
pemerintahan mendatang akan terjadi," kata
Andreas dalam acara peluncuran hasil riset
tentang pangan komunitas di Cikini, Jakarta
Pusat, Minggu (27/10).
Andreas mengatakan, minimnya lahan
ditambah dengan ketergantungan akan impor
membuat harga pangan semakin mahal.
Karenanya, jika pemerintah tidak mengatasi
masalah ini maka harga pangan dipastikan
tidak akan bisa terjangkau oleh masyarakat.
"Kalau impor kita tinggi dan negara
pengekspor tidak punya stok maka negara kita
bisa kolaps," ujar dosen IPB tersebut.
Riset Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan
mengambil sampel lahan sawah di Karawang,
Jawa Barat. Selama kurun waktu 1989-2007,
laju alih fungsi lahan di Karawang mencapai
135,6 hektare per tahun. Artinya, selama
periode tersebut lahan sawah di Karawang
berkurang sebanyak 2.578 hektare.
Ayip Abdullah dari Koalisi Rakyat untuk
Kedaulatan Pangan mengatakan, luas lahan
pertanian di Karawang menyusut dari 94 ribu
hektare menjadi 92 ribu hektare. Lahan
pertanian dikonversi menjadi wilayah industri,
perumahan, maupun infrastruktur jalan.
"Kalau begini terus, status Kabupaten
Karawang sebagai lumbung beras nasional
pelan-pelan akan hilang," ujar Ayip.
Ayip menambahkan, program Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) ikut bekontribusi
mengurangi lahan pertanian di Karawang.
Menurutnya, proyek pembangunan pelabuhan
Cilamaya dan jalan penghubungnya
menghabiskan persawahan sekitar 60 hektare.
"Jika rata-rata produksi di wilayah ini 5 ton
per hektare maka akan hilang sebanyak 300
ton gabah," paparnya.
Penelitian yang dibiayai Oxfam ini juga
memotret situasi pangan di Sumba Timur, NTT
dan Nabire, Papua. Ketahanan pangan di dua
daerah tersebut mengkhawatirkan karena
kendala iklim dan resiko bencana.
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Staf
Khusus Presiden Bidang Ekonomi, Rizal Edy
Halim mengatakan bahwa pemerintah telah
mengeluarkan beberapa kebijakan untuk
mencegah konversi lahan pertanian. Namun,
ia mengakui bahwa kebijakan tata ruang itu
belum dijalankan oleh seluruh provinsi.
"Ada 17 provinsi yang sudah selelsai tata
ruangnya, dan 16 belum. Yang belum selesai
nanti kita evaluasi dulu," kata Rizal.

Sumber : www.bantenposnews.com/berita-7016-indonesia-bakal-alami-krisis-pangan.html

Analisa : Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwi andreas santoso peneliti pangan asal ITB. Penelitian diambil dari hasil riset koalisi rakyat untuk kedaulatan pangan tentang pangan komunitas. Riset tersebut menunjukan bahwa lahan pertanian di Indonesia khususnya Pulau Jawa semakin menyusut. Hal inilah yang akan menyebabkan Indonesia akan mengalami krisis pangan yang diprediksi terjadi pada tahun 2017.

Tulisan 11 - Kesenjangan di Kawasan Industri


Indonesia adalah negara industri terbesar di
kawasan asia tenggara. wilayah Pulau Jawalah
yang menduduki nomor wahid industri terbesar
di indonesia.
Saya tinggal dekat daerah kawasan industri di
Bekasi saya tahu bagaimana kehidupan
lingkungan dekat kawasan industri.
Miris dan kenyataan
ketika anda melintasi jalan atau jalur
kalimalang menuju kawasan industri MM2100
dan jababeka Bekasi anda akan melihat
rumah-rumah megah yang di bilang sangat
mewah bahkan saya melihat ada yang
mempunyai mobil kuda jingkrak. Pasti anda
berpikiran “Kerjanya apanya mereka”? Jangan
terlalu di pikir, inilah kehidupan nyata di
daerah industri.
Pekerjaan mereka hanyalah sebagai pengepul
limbah-limbah pabrik. Dari sisa besi, plastik,
kayu dan lain-lain. saya pun berpikir ko
bisanya bekerja sebagai pengepul limbah-
limbah pabrik bisa menjadi kaya raya dan
akhirnya saya bertanya pada anak yang
sebagai pengepul itu. gimana caranya ko bisa?
“bisa dong,kan saya beli kotoran trus saya jual
jadi emas”. masih kurang puas saya bertanya
lagi, di jual kemana hasil limbah pabriknya?
“Em Rahasia perusahaan dong”.
Ya anda pasti sudah tahu dari daerah mana
mereka asal.
kenyataan yang ada di kawasan industri di
Bekasi lebih hebat lagi penduduk pribumi
menginvasi penduduk pendatang (Pengepul
Limbah) untuk merebut lahan-lahan yang
sudah menjadi tempatnya, pertumpahan darah
pun tak bisa di bendung, sangat-sangat miris
di lihatnya.
Kesenjangan ini yang membuat angka
kriminalitas tertinggi di kawasan industri
bekasi.
Ormas-ormas berbau Premanisme pun
bermunculan. mereka-mereka mendirikan
ormas ada tujuannya yaitu limbah, keamanan
hingga minta jatah ke pabrik-pabrik yang tak
logis.
hidup di lingkungan dekat kawasan industri,
yang kaya makin kaya yang miskin makin
miskin.
inilhah Negara yang tak tahu hukumnya ada
dimana?

Sumber : www. kompasiana.com/post/bisnis/2013/11/16/kesenjangan-di-kawasan-industri/

Analisa : Penulis menceritakan kehidupan nya yang tinggal dekat dengan kawasan industri, dimana banyak terdapat orang-orang yang memiliki rumah dan barang-barang mewah tetapi pekerjaan mereka hanyalah sebagai pengepul limbah pabrik. hal inilah yang membuat tanda tanya besar dibenak penulis. Penulis juga menuliskan bagaimana tinggi nya kriminalitas yang terjadi di kawasan tersebut, sedangkan pemerintah seperti mengacuhkan masalah ini.

Bahasa Indonesia 2 - Tugas 4

Serba Praktis dengan Kartu Kredit

KARTU kredit ( credit card ) kini telah menjadi
bagian tak terpisahkan dari gaya hidup
masyarakat modern. Kartu plastik yang
menjanjikan banyak kemudahan tersebut
menjadi alat bantu pembayaran yang sangat
praktis dan efisien. Meskipun statusnya
ngutang , tapi tetap saja imagenya lebih
gengsi dengan kartu kredit. Tak heran bila
hampir setiap lapisan masyarakat mulai
pejabat, pengusaha, Pegawai Negeri Sipil
(PNS), karyawan swasta, mahasiswa, sampai
ibu rumah tangga dan pelajar memiliki satu
atau lebih kartu kredit di dompetnya.
Sebagai alat bantu pembayaran, kartu kredit
memberi banyak kemudahan. Cukup dengan
kartu kredit, kita bisa membayar belanjaan
meski tidak membawa uang tunai. Sedangkan
pembayarannya akan diakumulasikan pada
tagihan yang akan kita bayar setiap bulannya,
atau dipotong langsung dari gaji jika bank
yang mengeluarkan kartu kredit sama dengan
bank tempat kita bekerja. Kartu kredit juga
dapat digunakan untuk mencatat pengeluaran
kita secara rutin sehingga mempermudah kita
dalam mengelola keuangan dalam keluarga.
Meski begitu banyak kemudahan yang
dijanjikan, pengajuan kartu kredit tidak mudah
begitu saja dinikmati. Secara umum ada dua
syarat yang harus dipenuhi dalam
mengajukan kartu kredit. Untuk perseorangan,
cukup memberikan fotokopi KTP dan slip gaji.
Meski demikian, perolehan kartu kredit tidak
dapat diterima langsung karena pihak bank
perlu mensurvei terlebih dahulu calon
nasabah.
Dalam survei tersebut banyak faktor yang
perlu dipertimbangkan bank. Diantaranya
besaran gaji dan jumlah kartu kredit yang
dimiliki si pemohon sebelumnya. Proses
tersebut paling cepat akan memakan waktu
hingga dua minggu. Dan setelah dinyatakan
layak maka kartu kredit tersebut sudah dapat
diterima dan digunakan oleh nasabah.
Hal yang belum banyak dipahami nasabah,
menggunakan layanan kartu kredit berarti siap
membayar iuran tahunan dari bank. Batas
maksimal penggunaan kartu kredit juga
disesuaikan dengan limit kartu kredit
seseorang yang belum tentu sama dengan
kartu kredit orang lain. Penilaian batas
maksimal penggunaan kartu kredit tidak
hanya dari satu faktor saja, salah satunya
yakni besaran gaji nasabah. Hal tersebut
sangat mempengaruhi sampai batas berapa
nasabah tersebut dapat menggunakan kartu
kreditnya.
Meski banyak pertimbangan kemudahan yang
didapat maupun resiko dalam menggunakan
kartu kredit, nampaknya tak mengurangi
minat masyarakat metropolitan untuk
menggunakan kartu plastik tersebut. Selain
untuk mempermudah urusan transaksi
menggunakan sentuhan teknologi,
penggunaan kartu kredit juga berpengaruh
dalam meningkatkan citra si pemakainya.
Sebab pengguna kartu kredit identik dengan
kalangan atas, sehingga cukup efektif untuk
menaikkan gengsi seseorang.
Seperti diungkapkan salah seorang PNS di
lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Serang, Yayah. Ia mengatakan, ada beberapa
faktor yang mendorong dirinya menggunakan
kartu kredit. Pertama, untuk mempermudah
transaksi pembayaran tanpa perlu membawa
uang tunai kemana-mana, karena pemilik
kartu kredit bisa melakukan transaksi
pembayaran dengan mudah.
"Jadi lebih fleksibel saja dalam bertransaksi,"
ungkap dia.
Alasan kedua, perkembangan teknologi cukup
pesat tanpa disadari membuat pola hidup ikut
berubah. Saat ini dalam sejumlah transaksi
pembayaran, katanya, transaksinya hanya
bisa dilakukan menggunakan kartu kredit.
"Faktor terakhir, banyaknya promo sering
diluncurkan bank bagi para pengguna kartu
kredit," jelas dia.
Hal senada diungkapkan Tri Hapsari.
Pengguna kartu kredit sejak dua tahun lalu ini
menilai lebih fleksibel jika melakukan
pembayaran dengan kartu kredit. Selain itu,
transaksi menggunakan kartu kredit ada jeda
waktu satu bulan sebelum transaksi
ditagihkan kepada pengguna. Sedangkan jika
memakai kartu debit langsung memotong
saldo rekening di bank.
"Kalau tidak punya uang tunai yang cukup,
bisa pakai kartu kredit dulu, kan dibayarnya
baru bulan depan," jelas dia.(JERMAINE A
TIRTADEWA)
Simak Kelebihan dan Kekurangan
Kartu kredit merupakan alat bantu
pembayaran yang lazim di sebagian
masyarakat kita, bahkan kecenderungannya
kartu kredit sudah merupakan gaya hidup.
Kartu kredit bahkan memberikan banyak
peluang tambahan bagi konsumen pengguna
untuk mendapatkan kemudahan baik dalam
bertransaksi maupun skema pembayaran yang
bisa dicicil. Namun kartu kredit juga memiliki
banyak resiko dan kekurangan. Oleh karena
itu alangkah baiknya jika dipertimbangkan
dahulu keuntungan dan kerugiannya sebelum
anda memutuskan memiliki kartu kredit.
Beberapa kelebihan/keuntungan memiliki
kartu kredit antara lain:
1. Kartu kredit dapat digunakan untuk
mempermudah alat pembayaran
sehingga kita tidak perlu susah-susah
membawa uang tunai.
2. Kartu kredit dapat digunakan untuk
mengumpulkan semua bentuk
pengeluaran belanja dalam satu tagihan
sehingga waktu yang kita keluarkan
dapat lebih efisien. Bahkan ada juga
kartu kredit yang memiliki fasilitas
untuk membayar pengeluaran rutin,
seperti tagihan telepon, tagihan listrik,
dan tagihan air.
3. Kartu kredit juga dapat digunakan untuk
mencatat pengeluaran kita secara rutin
sehingga mempermudah kita dalam
mengelola keuangan dalam keluarga.
4. Kartu kredit juga dapat digunakan untuk
menghemat pengeluaran kita, misalnya
untuk diskon kamar hotel, diskon
makan di restoran, atau diskon belanja.
5. Tidak perlu membawa uang kontan
kemana-mana yang bisa
membahayakan keselamatan kita.
6. Pengeluaran akan tertera jelas di
rekening giro, bisa untuk melakukan
cross checking di rumah pada akhir
bulan.
7. Kartu kredit tertentu memberi servis
asuransi kesehatan, perjalanan,
pencurian, ataupun kerusakan barang
yang dibeli dengan kartu tersebut (perlu
dibicarakan pada bank saat transaksi).
8. Pemilikan kartu kredit international
mempermudah perjalanan anda ke luar
negeri.
9. Pada bank tertentu, konsumen bisa
memiliki kartu tambahan untuk
pasangan atau anak (untuk satu
account), baik berupa kartu identik
dengan nomor identiti dan pin yang
sama ataupun kartu tambahan yang
berbeda nomor identiti dan nomor pin-
nya.
10. Bisa melakukan transaksi lewat internet
(hati-hati dalam memilih website).
11. Bisa belanja sekarang dan bayar bulan
depan dengan bunga sekitar 2,5 persen
sampai 3 persen tergantung bank yang
bersangkutan.
12. Bisa melakukan transaksi bisnis di
internet (e-commerce) dengan
menuliskan nama dan nomor kartu
kredit (16 digit).
13. Bisa dianggap lebih bergengsi, karena
orang yang mempunyai kartu kredit
adalah orang yang berpenghasilan
cukup besar.
14. Kemudahan dalam melakukan
pembayaran yang bisa dilakukan
dengan mencicil atau membayar
minimun dari tagihan yang dikirim tiap
bulannya.
15. Tingkat keamanan yang cukup tinggi.
Jadi bila kartu kredit kita dicopet, maka
bisa segera melapor ke card center
untuk melakukan pemblokiran kartu
kredit.
16. Kemudahan dalam menggunakan dana
pihak lain tanpa bunga bila dilakukan
pembayaran lunas tiap tagihan datang
(grace period).
17. Kemungkinan mendapatkan berbagai
hadiah atau tawaran dengan harga
diskon khusus bagi pemegang kartu
kredit tertentu.
Kartu kredit juga memiliki beberapa
kelemahan yang perlu diwaspadai,
diantaranya:
1. Kartu bisa dibobol orang lain yang
tidak jujur. Misalnya bila penjual tidak
jujur maka ia akan menggosok slip
kredit lebih dari satu kali sebelum kita
tandatangani. Ia akan menagih ke bank
yang bersangkutan untuk transaksi lain
dengan menggunakan slip yang kedua
dengan mencantumkan tanda tangan
kita yang dipalsukan seperti pada slip
yang pertama.
2. Bila transaksi bisnis dilakukan di
internet, maka bila si penjual tidak jujur,
ia akan menerima pembayaran dari
bank yang bersangkutan, tetapi ia tidak
mengirimkan barang yang kita pesan.
3. Apabila kita butuh uang atau ingin
belanja lebih banyak dari kemampuan,
kita tetap bisa memakai kartu tersebut.
Namun yang sering dilupakan oleh
konsumen adalah persentase bunga
kredit konsumsi yang sangat tinggi.
4. Jenis kartu kredit yang menggunakan
band magnetik tidak terlalu baik
keamanan-nya. Sayangnya di Indonesia
kartu jenis ini masih banyak diproduksi,
jadi akan lebih baik kalau dibuat
pengamanan tambahan dengan micro
chip seperti yang dipakai di Eropa.
5. Pembayaran pertahun yang cukup
mahal, termasuk pembayaran tambahan
untuk pengambilan uang di luar negeri,
juga transaksi internet pada website
yang berada di luar negeri.
6. Nilai pertukaran uang ditentukan oleh
bank penerbit, sehingga terkadang
pihak bank agak seenaknya memberi
rata-rata harian nilai pertukaran uang.
7. Jangan sampai berurusan dengan debt
collector yang sering dipakai oleh pihak
bank di Indonesia untuk menagih
hutang. Bisa jadi perabotan rumah
tangga pun akan dibawa pada saat
penagihan.
8. Pada saat mengambil uang tunai
melalui ATM, maka secara langsung
dikenakan fee pengambilan yang
besarannya sekitar 30 sampai 40 ribu
(tergantung institusi penerbit).
9. Beban administratif dan beban bunga
yang terlalu tinggi jika melakukan
pengambilan uang di ATM.( dari
berbagai sumber)
Gunakan Dengan Bijak
Kartu kredit makin lama makin menjadi gaya
hidup masyarakat Indonesia. Saat ini begitu
mudahnya kita menemui tawaran kartu kredit
dimana-mana. Bagi seseorang yang telah
memiliki penghasilan memadai tentu saja
mendapatkan kartu kredit bukan perkara yang
sulit. Para penyedia layanan kartu kredit
berlomba-lomba untuk menarik konsumen
dengan jalan memberikan kemudahan dan
tawaran-tawaran menarik seperti diskon
besar-besaran jika anda menggunakan kartu
kredit tersebut di tempat-tempat yang telah
bekerjasama dengan penyedia layanan kartu
kredit.
Dengan tawaran menggiurkan dan
kemudahan-kemudahan yang ada, wajar jika
seseorang tertarik untuk mempunyai kartu
kredit. Namun sudah bukan merupakan berita
baru jika sebagian orang yang “terlalu asyik”
menggunakan kartu kreditnya akhirnya
terjebak sendiri oleh hutang kartu kredit yang
dibuatnya, sehingga dibuat pusing tujuh
keliling karena bingung bagaimana
membayarnya. Tentu saja hal ini yang harus
kita hindari jika kita mempunyai kartu kredit.
Kartu kredit bukanlah kartu sakti yang bisa
kita gunakan seenaknya. Kartu kredit hanyalah
alat untuk mempermudah, jadi sama sekali
tidak menambah kemampuan kita dalam
berbelanja. Yang menentukan kemampuan kita
untuk berbelanja adalah penghasilan kita,
bukan apakah kita mempunyai kartu kredit
atau tidak.
Untuk menggunakan kartu kredit secara bijak,
berikut tips-tipsnya:
• Selalu bayar penuh pokok utang kartu kredit
ketika jatuh tempo
Banyak orang yang menggunakan fasilitas
cicilan kartu kredit dan beberapa orang hanya
membayar minimum kartu kreditnya dalam
jangka waktu yang lama. Hal ini berbahaya
apalagi bunga kartu kredit bisa dibilang tinggi
(lebih dari 3% per bulan)
• Jangan terlalu banyak punya kartu kredit
Jika anda termasuk orang yang gampang
tergoda, maka minimalkan jumlah kartu kredit
anda. Tiga kartu kredit sudah terlalu banyak.
• Jangan gampang tergiur tawaran belanja
diskon dengan kartu kredit
Jangan mengambil keputusan berbelanja
hanya karena ada tawaran diskon. Belanjalah
hanya karena anda membutuhkannya.( dari
berbagai sumber )

Sumber : www.bantenposnews.com/berita-354-serba-praktis-dengan-kartu-kredit-.html

Topik : Ekonomi - Bisnis
Tujuan : Mejelaskan Pola Penggunaan Kartu Kredit di Masyarakat
Judul : Serba Praktis dengan Kartu Kredit

1. Faktor - faktor tinggi nya pengguna kartu kredit di perkotaan
   1.1 Kartu kredit menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern
   1.2 Para pengguna kartu kredit
   1.3 Kelebihan dan kemudahan yang diberikan kartu kredit

2. Syarat syarat pengajuan kartu kredit
  2.1 Proses dan syarat pengajuan kartu kredit
  2.2 Pertimbangan bank pada pengaju kartu kredit
  2.3 Memberikan pemahaman kepada nasabah dalam penggunaan kartu kredit

3. Kelebihan dan kekurangan kartu kredit
  3.1 Beberapa kelebihan kartu kredit
  3.2 Beberapa kekurangan kartu kredit

4. Kiat - kiat menggunakan kartu kredit dengan bijak
  4.1 Menjelaskan penggunaan kartu kredit yang tepat
  4.2 Saran - saran menggunakan kartu kredit dengan bijak

Minggu, 10 November 2013

Tulisan 10 - Sebuah Ironi di Negeri Kaya


Masih segar dalam ingatan kita ketika beberapa minggu lalu terjadi tragedi memilukan di Pasuruan dimana 21 orang tewas (sia-sia) ketika berebut untuk mendapatkan uang sebesar Rp. 20.000,- (Dua Puluh Ribu Rupiah). Kejadian ini terjadi ketika seorang tokoh kaya masyarakat setempat sedang membagi zakat kepada kaum miskin. Sebenarnya ritual membagi zakat ini sudah rutin dilakukan oleh yang bersangkutan setiap tahunnya. Hanya saja, entah kenapa, tahun ini jumlah penerimanya begitu banyak dan diluar perkiraan.

Hampir tidak masuk diakal ketika orang masih mau mempertaruhkan nyawa hanya untuk mendapatkan uang yang jumlahnya hanya Rp. 20.000,-. Mereka rela berdesak-desakan, menunggu berjam-jam lamanya untuk mendapatkannya. Rupanya bagi sebagian orang di Indonesia uang Rp. 20.000,- masih sangat berarti. Padahal wakil-wakil mereka di Senayan sangat bergelimang dengan uang. Kerja tanpa keringat; datang, duduk, diam, duit. Mantap …….

Ya … memang sebuah ironi di negeri yang sangat kaya ini, dimana tongkat kayu dan batu jadi tanaman, masih banyak orang harus mengemis di negeri sendiri. Herannya, ketika kejadian itu terjadi tidak banyak politikus kita yang bersuara. Mereka terus sibuk berkampanye untuk mencalonkan diri sebagai Presiden. Pekerjaan mempersiapkan diri sebagai orang nomor satu di negeri ini ternyata begitu menyita waktu mereka sampai-sampai mereka tidak sempat berkomentar soal kejadian di Pasuruan tersebut.

Saya jadi berfikir; apakah akan ada Politikus yang akan memberantas kemiskinan ketika mereka kelak berkuasa ? Rasanya sih tidak. Mengapa ? jawabnya, ya … karena kalau tidak ada orang miskin – apa bahan kampanye mereka ? Bukankah selama ini dalam kampanye-kampanye selalu yang dijual adalah orang miskin ? Tentang memberantas kemiskinan, walau tidak pernah serius diberantas.

Mudah-mudahan tragedi ini yang terakhir. Bangsa ini seharusnya menjadi bangsa yang besar. Mari kita tolak politisi busuk, jangan sampai mereka memimpin negeri ini.



Analisis : Penulis ingin menyampaikan betapa ironis nya bangsa kita (Indonesia) ini. Dimana banyak wakil – wakil rakyat yang hidup bergelimang harta. di suatu daerah di indonesia yaitu Pasuruan, masih banyak orang – orang yang rela mengorbankan nyawanya hanya demi uang Rp 20000,-. Seharusnya wakil-wakil rakyat tersebut lebih memperhatikan masalah dalam negeri ini dari pada hanya sibuk berkampanye dan berpolitik.

Tulisan 9 - Wabah Bank Asing di Indonesia


Ibarat penyakit, dominasi bank Asing di perbankan Indonesia sudah begitu mewabah, menyebar dengan begitu cepat. Bahkan dengan jumlah penguasaan saham yang semakin besar. Sebut saja bank CIMB Niaga dan Bank Ekonomi Rahardja yang 95% lebih kepemilikan sahamnya dimiliki oleh bank Asing.

Dengan diakuisisinya Bank Danamon oleh DBS Group Holdings Ltd. (senilai Rp66,4 triliun) semakin menegaskan bahwa perbankan nasional dalam dominasi asing. Dari segi penguasaan asset, bank asing telah menguasai 47,4% aset perbankan per Juni 2011. Angka ini meningkat pesat dibandingkan tahun 1999 dimana penguasaan aset bank asing hanya mencapai 11,6%. Hal yang sama juga terjadi dilihat dari sisi tingkat penyaluran kredit (45,2%) dan penghimpunan dana pihak ketika atau DPK (45,7%).

Fakta dominasi perbankan asing ini apabila kita gabungkan dengan dominasi perusahaan pertambangan dan perminyakan yang sebelumnya sudah lebih dulu mendominasi maka ini bertanda bahwa sempurnalah sudah agenda liberalisasi di Indonesia. Mulai dari sektor keuangan, industri, hingga sumber daya alam dan energi. Sudah lengkap penghisapan dan penjajahan ekonomi di Indonesia. Masihkah kita berharap pada Kapitalisme-Liberal ini? 


Analisis : Dengan banyak nya bank Asing yang tumbuh di Indonesia ini membuktikan dominasi perusahaan asing, hal ini berdampak pada penghisapan dan penjajahan ekonomi di Indonesia. Kekurangan dalam artikel ini penulis tidak menuliskan sebab – akibat dan solusi nya.     

Tulisan 8 - Kedewasaan Ber-Demokrasi


Hari Senin kemarin, 11 Agustus2008, saya sempat terharu membaca salah satu berita dari rubrik Internasional harian Kompas. Pada halaman delapan tersebut dimuat foto ketika Hillary Clinton berkampanye untuk mendukung Senator Barack Obama, calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat.

Apa yang membuat saya terharu adalah Hillary Clinton sebelumnya adalah lawan tanding Barack Obama untuk memenangkan posisi sebagai calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat. Mungkin sebagian kita di Indonesia juga mengikuti melalui berita bagaimana mereka bersaing merebut suara dukungan dari rakyat Amerika. Mereka bekerja sangat keras untuk meraih sebanyak mungkin simpati dari para pemilih. Akhirnya kita mengetahui bahwa Barack Obama akhirnya memenangi pertarungan ini. Kita juga pernah membaca berita bahwa untuk pemilihan awal ini Hillary Clinton harus meminjam uang jutaan dollar untuk membiayai kampanyenya. Halaman pertama pesta demokrasi di Amerika Serikat telah dilalui dan calon Presiden dari Partai Demokrat akhirnya dipegang oleh seorang calon yang menjanjikan ‘harapan baru’bagi rakyat Amerika.

Politikus Matang
Lawan menjadi kawan. Inilah yang jarang terjadi di Indonesia. Saat ini di Indonesia, hampir setiap minggu ada yang namanya PILKADA. Setiap kali hasil Pilkada diumumkan, jarang sekali yang mau langsung menerima hasil pilkada tersebut. Lihat saja di Maluku Utara yang hasil Pilkada-nya ngga beres-beres sampai sekarang. Bahkan beberapa waktu lalu rumah salah satu calon Gubernur dibakar oleh para pendukung lawan politiknya.

Kita juga masih melihat sampai sekarang dimana mantan Presiden Megawati masih tidak saling bicara dengan Presiden SBY, mantan pembantunya yang sekarang menjadi Presiden dinegeri ini. Kritikan-kritikan pedas dengan nada menyerang masih terus didengungkan oleh mantan Presiden Wanita pertama dinegeri kita ini. Hampir setiap hari rakyat disuguhkan berita-berita tentang silang pendapat diantara para politikus ‘senior’ dinegeri ini. Bukannya berita tentang keberhasilan pembangunan, yang ada hanya berita-berita ‘black campaign’ yang keluar dari mulut para politikus.
Saya ingin bertanya kepada rakyat Indonesia, siapapun orangnya sang calon pemimpin itu, apakah kita mau memiliki Pemimpin yang hanya pandai berwacana dan yang hanya pandai mengkritik lawan politik ? Apakah kita mau memiliki Pemimpin yang yang belum dewasa dalam berpolitik dan tidak menerima kekalahan dalam berpesta demokrasi ?
Reformasi dan keterbukaan di negeri ini baru mampu diterjemahkan oleh sebagian besar politikus sebagai ‘hanya kebebasan berbicara tanpa ditangkap’, ‘kebebasan mengkritik pemimpin tanpa dicopot dari jabatannya’. Reformasi dan keterbukaan belum mampu diterjemahkan ‘siap kalah – siap menang’.

Walau terkadang muak melihat sikap Amerika yang sok menjadi polisi dan presiden dunia, nyatanya dalam hal berdemokrasi kita harus banyak belajar dari mereka. Saya tidak tahu kapan hal itu akan terjadi di Indonesia, negeri yang sangat saya cintai ini. Namun yang pasti, perjalanan masih sangat panjang. Mari kita berharap pada rumput yang bergoyang …..



Analisis : Artikel ini membahas tentang buruk nya persaingan pemilu di Indonesia apalagi jika dibandingkan dengan pemilu di Amerika dimana para politikus mampu bersikap demokrasi. Maka dari itu negara kita masih harus banyak belajar hal – hal positif dari negara lain.

Tulisan 7 - Problem Sosial Kota Jogjakarta Membikin Kota Menjadi Sumpek


Kota jogjakarta yang cantik dan nyaman ini di satu sisi ternyata masih menyimpan beberapa permasalahan soasial yang seharusnya dapat ditangani oleh pemerintah daerah dan oleh kita semua .................................jika kota ini memang tetap ingin dipertahankan sebagai kota budaya, kota pelajar dan kota pariwisata.
Jogjakarta kota dengan segudang problem sasial, seperti pencopet  di bis-bis kota, pedagang kakilima di sepanjang pinggiran jalan, peminta-minta di setiap perempatan jalan,  pengamen di tempat-tempat makan disepanjang Malioboro dan ditempat-tempat lainnya, merupakan permasalahan yang tampaknya tidak akan pernah tuntas dapat diselesaikan.

bullet
 Apa yang harus dilakukan   ?                                                                                                                                                                                                                                 
bullet
Mencopet sudah jelas merupakan tindakan kriminal yang sangat meresahkan, membikin orang tidak nyaman berada ditempat-tempat ramai seperti di bis-bis kota.  Ini harus segera ditangani. Aparat kepolisian dengan pakaian preman sekali-sekali menyamar di tempat-tempat umum dan sebagai penumpang bis kota menangkap para pencopet tersebut. Kita sebagai penumpang harus kompak secara beramai-ramai menangkap jika ada pencopet ketahuan sedang beraksi.  Celakanya, jika para sopir bis dan kondektur tidak merasa bertanggung jawab menjaga keamanan didalam bisnya masing-masing. Apakah ini karena tidak berani atau malah ikut bekerjasama dengan para pencopet tersebut ....jika ya, wah sangat tragis??                                                                                                                 

Para pedagang kaki lima.bertebaran disetiap tempat, berderet disepanjang pinggiran jalan memenuhi trotoar, memasang tenda-tenda plastik sangat merusak keindahan kota tidak nyaman untuk dipandang dan menghambat kelancaran lalulintas. Tetapi dipihak lain penduduk juga harus cari penghidupan secara halal, pemerintah wajib memfasilitasi menyediakan lapangan kerja.
Jalan tengahnya adalah pemerintah daerah menyediakan tempat berdagang di tempat-tempat strategis dengan bangunan yang berbentuk seragam rumah joglo khas Jogja akan menambah keindahan kota, tapi ini sudah tentu sewanya akan tidak terjangkau oleh para pedagang kecil. Untuk para pedagang kecil yang tidak mampu menyewa tempat, sediakan tempat di lapangan atau tengah jalan yang ditutup dari lalulintas pada malam hari, semacam pasar yang hanya di buka pada malam hari dari jam lima sore sampai jam lima pagi. Pagi hari jalan sudah bersih untuk lalulintas seperti biasa.

Jika kita amati di perempatan-perempatan  jalan dikota Jogjakarta akan kita lihat kumpulan  orang-orang yang terpinggirkan berusaha untuk mempertahankan hidup dengan berbagai cara yang mereka bisa lakukan. Jika kita cermati profesi mereka dapat dikelompokkan :
 

bullet
1.      Orang lanjut usia sebagai peminta-minta, mereka ini dilihat dari usianya sebenarnya sudah tidak usah bekerja lagi, tetapi karena tidak ada sumber penghidupan dan tidak ada jaminan sosial di masa tua mereka terpaksa harus melakukan itu.
bullet
2.      Orang cacat seperti orang buta, orang yang tangan atau kakinya tidak normal karena penyakit tertentu terpaksa harus meminta-minta karena tidak mungkin lagi untuk melakukan pekerjaan.
bullet
3.      Orang dewasa sehat berbadan kekar tetapi tidak punya rasa malu untuk meminta-minta jelas orang ini adalah pemalas yang tidak mau bekerja.
bullet
4.      Ibu-ibu yang menggendong bayi atau menyuruh anak kecil meminta-minta dengan memanfaatkan bayi atau anak tersebut untuk menggugah rasa belaskasihan orang.
bullet
5.      Para pemuda dengan cara sekedar mengelap sepeda motor atau kaca mobil yang belum tentu jadi bersih, merupakan pekerjaan tidak masuk akal yang mereka lakukan sekedar untuk dapat meminta-minta.
bullet
6.      Para pengamen yang membawa alat musik seadanya, jrang-jreng atau keplok-keplok tangan dan menyanyi sekenanya yang tidak enak didengar .

             Kesemuanya diatas merupakan problem sosial masyarakat yang membikin kita menjadi serba salah, kita harus memberikan uang atau tidak :


bullet
7.      Jika tidak,  rasanya kita seperti orang yang sangat pelit, uang yang hanya seratus-limaratus rupiah saja tidak mau memberikan.
bullet
8.      Jika diberikan, rasanya kita ikut mendidik mereka untuk terus menjadi peminta-minta, apalagi terhadap anak anak yang seharusnya mereka masih sekolah.
bullet
9.      Akan lebih terhormat jika mereka sebagai penjual koran dimana mereka akan mendapat uang dari orang-orang yang membutuhkan jasa mereka untuk membeli koran tersebut
bullet
10.  Mereka perlu mendapat penanganan dan santunan dari pemerintah serta pelatihan kerja bagi yang masih berusia muda.


Analisis : Artikel ini membahas tentang permasalahan sosial yang ada di kota Jogjakarta. Di sini penulis juga menuliskan beragam masalah yang ada dan solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut. Tulisan ini menggunakan paragraf induktif dan ditulis dengan bahasa tidak baku.

Tulisan 6 - Myanmar Tak Pantas Menjadi Ketua ASEAN


Dalam KTT ASEAN XXIII di Brunai Darussalam, 9 sampai 10 Oktober 2013, terjadi peralihan Ketua ASEAN dari Sultan Brunai Hassanal Bolkiah kepada Presiden Myanmar Jenderal (Purn) Thein Sein. Dengan peralihan ketua organisasi yang menghimpun negara-negara di Asia Tenggara itu maka ke depannya Thein Sein ‘bertanggung jawab’ terhadap stabilitas kawasan, baik ekonomi, politik, maupun militer di ASEAN.

Peralihan Ketua ASEAN ini bukan suatu yang istimewa, bukan sesuatu yang harus diperebutkan, namun peralihan yang terjadi digilir satu-persatu di antara kepala pemerintahan. Sehingga semua kepala pemerintah negara anggota ASEAN pernah menjadi Ketua ASEAN.

Menjadi pertanyaan, apakah Thein Sein pantas menjadi Ketua ASEAN? Bagi para kepala pemerintahan ASEAN, itu tak menjadi soal dan memang hak dia. Namun bagi kelompok HAM, terpilihnya Thein Sein menduduki posisi itu tentu sebuah malapetaka. Malapetaka sebab di negerinya saat ini banyak terjadinya pelanggaran HAM. Seperti konflik etnis Rohingya dan etnis Rakhine.

Konflik etnis itu baranya menjadi lebih besar ketika dibumbui dengan unsur agama. Di mana etnis Rohingya masyoritas beragama Islam sedang etnis Rakhine beragam Budha. Adanya unsur agama dalam konflik itu tak bisa dinafikkan sebab salah seorang pendeta Budha fundamentalis, Wirathu, mengobarkan kebencian kepada etnis Rohingya yang beragama Islam.

Akibat konflik yang berkepanjangan itu membuat etnis Rohingnya mengalami penderitaan, ratusan orang meninggal, ribuan orang menjadi manusia perahu, dan ribuan orang lainnya kehilangan tempat tinggal.

Konflik ini berkepanjangan sebab pemerintah Myanmar sendiri selain lepas tangan bahkan juga ikut memperkeruh keadaan, memprovokasi etnis Rakhine. Provokasi itu seperti mengatakan etnis Rohingya dituduh sebagai etnis pendatang sehingga layak diusir dari Myanmar. Padahal secara fakta wilayah itu sejak dahulu adalah wilayah etnis Rohingya yang selanjutnya diklaim oleh Myanmar sebagai bagian dari negaranya.

Provokasi lainnya adalah, produktivitas kelahiran penduduk di Rohingya yang cepat membuat kekhawatiran bangsa Myanmar yang mayoritas beragama Budha. Bila produktivitas itu tidak dicegah maka bangsa Myanmar khawatir beberapa tahun ke depan komposisi etnis dan agama di negeri itu berubah. Bangsa Myanmar trauma dengan peristiwa di Indonesia dan Afghanistan beberapa abad silam di mana di dua negara tersebut ummat Budha pernah menjadi mayoritas namun entah kenapa ummat Budha di Indonesia dan Afghanistan menjadi minoritas.


Untuk mengatasi produktivitas etnis Rohingya maka pemerintah Myanmar mengeluarkan aturan pembatasan jumlah penduduk dengan cara membatasi kelahiran etnis Rohingya. Aturan itu tentu saja diskriminatif dan menimbulkan protes temasuk dari Aung San Suu Kyi.

Pelanggaran HAM di negeri yang sebelumnya bernama Burma itu tak hanya terjadi di Rohingya namun juga terjadi di Kachin. Dirasa tidak diperlakukan secara adil maka masyarakat di wilayah itu ingin memisahkan diri namun protes dari orang Kachin itu bukan mereka dirangkul oleh pemerintah pusat dengan baik-baik namun mereka dilawan dengan militer. Akibatnya seperti yang terjadi di Rohingnya, ribuan orang mengungsi meninggalkan wilayah itu.

Para pemimpin negara di wilayah ASEAN tak mempermasalahkan Myanmar menjadi Ketua ASEAN sebab dalam kesepakatan ASEAN, sejak ASEAN berdiri tahun 1967, bahwa masalah dalam negeri masing-masing anggota haram untuk diintervensi atau dicampuri negara Lainnya. Dalam kesepakatan itu masalah dalam negeri adalah masalahmu sehingga apapun yang terjadi di negara lain, entah itu pelanggaran HAM, konflik kekuasaan, atau masalah-masalah malapetaka yang ada kaitannya dengan kekuasaan pemerintah, pemimpin ASEAN lainnya tutup mata, tutup telinga, dan tutup mulut. Prinsip responsibility to protect bukan sebuah hak, tindakan, dan wewenang pemimpin ASEAN lainnya.

Ketika pemimpin prodemokrasi Aung San Suu Kyi dan pengikutnya dinistakan oleh junta militer Myanmar, para pemimpin ASEAN pun tak bersikap. Justru Amerika Serikat, PBB, dan Uni Eropa-lah yang peduli pada Myanmar.

Bila tak dijadikan masalah pelanggaran-pelanggaran HAM di Myanmar oleh pemimpin ASEAN maka apa yang terjadi di Rohingya dan Kachin akan terus terjadi. Untuk itu di sini ada kesepakatan ASEAN yang perlu diluruskan. Kesepakatan yang tak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara lain tidak boleh dipandang sebagai harga mati atau ditafsirkan secara kaku. Bila ditafsirkan secara kaku maka bila ada pelanggaran HAM di sebuah negara maka pemimpin ASEAN lainnya membiarkan bahkan secara tak langsung juga merestui masalah itu.
Dalam pertemuan di Brunai seharusnya para pemimpin ASEAN memberi catatan kepada Thein Sein untuk segera menuntaskan masalah-masalah pelanggaran HAM, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun rakyatnya sendiri. Ini sangat penting sebab bila kepala pemerintah ‘tak ditegur’ soal pelanggaran HAM oleh pemimpin ASEAN lainnya maka hal demikian akan menjadi sebuah kesempatan kepada pemimpin pemerintahan lainnya untuk melakukan hal yang sama. Bisa saja nanti Presiden Filipina akan melakukan kekerasan terhadap kaum minoritas di Filipina bagian selatan. Demikian pula Perdana Menteri Thailand juga akan melakukan hal yang sama di wilayahnya yang juga di wilayah selatan. Tak menutup kemungkinan Presiden Indonesia juga akan melakukan hal yang sama di beberapa wilayah Indonesia. 

Sudah waktunya ASEAN tidak hanya mengurusi masalah ekonomi dan keamanan kawasan, namun juga harus memberi perlindungan dan kesejahteraan bagi masyarakat secara luas. Para pemimpin ASEAN harus komitmen menegakkan HAM secara lintas batas di wilayah Asia Tenggara. 



Analisis : Terpilihnya Presiden Myanmar Jenderal (Purn) Thein Sein menjadi ketua ASEAN dirasa tidak pantas, karena sejak terpilihnya dia menjadi ketua ASEAN banyak terjadi pelanggaran HAM di negara nya sendiri. Sikap tidak peduli dan perlakuan diskriminatif nya membuat para aktifis HAM gerah. Penulis berharap para anggota ASEAN lain mau menegur presiden Myanmar tersebut. Karena dikhawatirkan akan terjadi pada negara ASEAN lain.