Minggu, 10 November 2013

Tuisan 3 - Ekonomi Kita = Politikus Tanpa Data


Beberapa saat lalu saya membaca posting dari seorang ekonom yg juga pengajar di universitas ternama. Tercantum tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menurut saya salah. Setelah saya cek ulang dengan data yang ada ternyata memang salah.

Ini sangat memprihatinkan. Bukan hanya karena menyangkut kredibilitas ekonom tersebut, tetapi menunjukkan bahwa perguruan tinggi kita belum melakukan tugasnya sebagai center of excellence, tetapi lebih tertarik pada politik praktis yang menjanjikan hasil instan. Padahal tugas utama perguruan tinggi adalah penelitian bukan berpolitik.

Di Amerika lembaga pemerintah dan perguruan tinggi melakukan survey – survey data ekonomi aktual yang di rilis tiap bulan secara periodik dan terjadwal. Hasil survey tersebut kemudian diolah menjadi indicator ekonomi dan dipublikasikan.

Indikator ini yang nantinya mendeteksi jika ada yang tidak wajar dan salah pada perekonomian sehingga sejak dini bias diambil langkah – langkah penyeimbang.
Indikator – indikator itu dapat dikelompokkan menjadi.
  1. Indikator tingkat produksi
  2. Indikator kelancaran Distribusi
  3. Indikator kinerja ekonomi
  4. Indikator pengendalian
Sedangkan pengendalian adalah respon autoritas keuangan dan pemerintah atas kinerja ekonomi aktual.

Berikut ini daftar indikator yang dirilis oleh pemerintah dan perguruan tinggi di Amerika.

1. Indikator Tingkat Produksi: Tenaga kerja:
  • ADP Non-Farm Employment Change
  • Non-Farm Employment Change / Non-Farm Payrolls (NFP)
  • Unemployment Claims
  • Unemployment Rate
Bahan baku:
  • Crude Oil Inventories
  • Natural Gas Storage
  • Building Permits
  • Housing Starts
Tingkat produksi:
  • ISM Manufacturing PMI
  • ISM Non-Manufacturing PMI
  • Philly Fed Manufacturing Index
  • Empire State Manufacturing Index
2. Indikator Kelancaran Distribusi (sandang, pangan, papan, dan kebutuhan sekunder):
  • Core Retail Sales
  • Retail Sales
  • New Home Sales
  • Pending Home Sales
  • Existing Home Sales
  • Core Durable Goods Orders
3. Indikator Kinerja Ekonomi: Keyakinan konsumen:
  • Prelim UoM Consumer Sentiment
  • Revised UoM Consumer Sentiment
  • CB Consumer Confidence
Keyakinan Investor: Tingkat inflasi:
  • PPI
  • Core PPI
  • CPI
  • Core CPI
Tingkat investasi:
  • Standard & Poors (S&P) Composite Index
  • TIC Long-Term Purchases
  • Bank Stress Test
Kondisi ekonomi:
  • Trade Balance
  • Final GDP
4. Indikator Pengendalian yang dilakukan: Kebijakan Moneter:
  • Federal Funds Rate
  • FOMC Statement
  • Fed Chairman Speaks/Testifies
  • FOMC Member Speaks
Kebijakan Fiskal:
  • Federal Budget Balance
  • Treasury Secretary Speaks
  • Perpajakan
Jika kita lihat runtutan indikator di atas sangat lengkap dan saling berkait. Data yang valid dihasilkan oleh survei yang valid dan peneliti yang tidak beropini.

Peneliti dan ilmuwan sesungguhnya tidak boleh beropini, ia hanya menyampaikan data dan analisa sehingga bisa dipakai pihak lain secara obyektif.

Pihak lain ini bisa berupa politikus, pemerintah, oposisi atau masyarakat, sehingga mereka berdiskusi dan memutuskan masalah atas dasar pijakan data yang sama, bukan berdasarkan selentingan atau rumor.

di Indonesia sekarang ini banyak peneliti dan ilmuwan perguruan tinggi nyambi menjadi politikus. Dua hal yang secara prinsip bertentangan. Ilmuwan bekerja tidak boleh melibatkan opini, sedangkan politikus mendapatkan kursi dan suara karena opininya diamini konstituennya.

Ada baiknya jika memang terjun ke politik praktis, tinggalkanlah perguruan tinggi, sehingga memberi kesempatan pada ilmuwan yang benar - benar mengabdi pada keilmuwannya berkarya. Jadi sebagai negara yang menuju kemajuan baru juga tersedia data - data ekonomi valid yang dirilis berkala seperti yang terjadi di negara - negara maju. Demi kemajuan Indonesia.



Analisis : Dari Tulisan di atas penulis ingin menyampaikan bahwa seorang peneliti atau ilmuan di perguruan tinggi tidak seharus nya  terjun dalam dunia politik karena tugas utama perguruan tinggi adalah meneliti bukan berpolitik. Jadi peneliti tidak boleh sekedar beropini dalam penelitiannya, ia hanya menyampaikan data dan analisa sehingga bisa dipakai pihak lain secara obyektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar