Masih segar
dalam ingatan kita ketika beberapa minggu lalu terjadi tragedi memilukan di
Pasuruan dimana 21 orang tewas (sia-sia) ketika berebut untuk mendapatkan uang
sebesar Rp. 20.000,- (Dua Puluh Ribu Rupiah). Kejadian ini terjadi ketika
seorang tokoh kaya masyarakat setempat sedang membagi zakat kepada kaum miskin.
Sebenarnya ritual membagi zakat ini sudah rutin dilakukan oleh yang
bersangkutan setiap tahunnya. Hanya saja, entah kenapa, tahun ini jumlah
penerimanya begitu banyak dan diluar perkiraan.
Hampir tidak
masuk diakal ketika orang masih mau mempertaruhkan nyawa hanya untuk
mendapatkan uang yang jumlahnya hanya Rp. 20.000,-. Mereka rela
berdesak-desakan, menunggu berjam-jam lamanya untuk mendapatkannya. Rupanya
bagi sebagian orang di Indonesia uang Rp. 20.000,- masih sangat berarti.
Padahal wakil-wakil mereka di Senayan sangat bergelimang dengan uang. Kerja
tanpa keringat; datang, duduk, diam, duit. Mantap …….
Ya … memang
sebuah ironi di negeri yang sangat kaya ini, dimana tongkat kayu dan
batu jadi tanaman, masih banyak orang harus mengemis di negeri sendiri.
Herannya, ketika kejadian itu terjadi tidak banyak politikus kita yang
bersuara. Mereka terus sibuk berkampanye untuk mencalonkan diri sebagai
Presiden. Pekerjaan mempersiapkan diri sebagai orang nomor satu di negeri ini
ternyata begitu menyita waktu mereka sampai-sampai mereka tidak sempat
berkomentar soal kejadian di Pasuruan tersebut.
Saya jadi
berfikir; apakah akan ada Politikus yang akan memberantas kemiskinan ketika
mereka kelak berkuasa ? Rasanya sih tidak. Mengapa ? jawabnya, ya … karena
kalau tidak ada orang miskin – apa bahan kampanye mereka ? Bukankah selama ini
dalam kampanye-kampanye selalu yang dijual adalah orang miskin ? Tentang
memberantas kemiskinan, walau tidak pernah serius diberantas.
Mudah-mudahan
tragedi ini yang terakhir. Bangsa ini seharusnya menjadi bangsa yang besar.
Mari kita tolak politisi busuk, jangan sampai mereka memimpin negeri ini.
Analisis : Penulis ingin
menyampaikan betapa ironis nya bangsa kita (Indonesia) ini. Dimana banyak wakil
– wakil rakyat yang hidup bergelimang harta. di suatu daerah di indonesia yaitu
Pasuruan, masih banyak orang – orang yang rela mengorbankan nyawanya hanya demi
uang Rp 20000,-. Seharusnya wakil-wakil rakyat tersebut lebih memperhatikan
masalah dalam negeri ini dari pada hanya sibuk berkampanye dan berpolitik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar