Minggu, 10 November 2013

Tulisan 9 - Wabah Bank Asing di Indonesia


Ibarat penyakit, dominasi bank Asing di perbankan Indonesia sudah begitu mewabah, menyebar dengan begitu cepat. Bahkan dengan jumlah penguasaan saham yang semakin besar. Sebut saja bank CIMB Niaga dan Bank Ekonomi Rahardja yang 95% lebih kepemilikan sahamnya dimiliki oleh bank Asing.

Dengan diakuisisinya Bank Danamon oleh DBS Group Holdings Ltd. (senilai Rp66,4 triliun) semakin menegaskan bahwa perbankan nasional dalam dominasi asing. Dari segi penguasaan asset, bank asing telah menguasai 47,4% aset perbankan per Juni 2011. Angka ini meningkat pesat dibandingkan tahun 1999 dimana penguasaan aset bank asing hanya mencapai 11,6%. Hal yang sama juga terjadi dilihat dari sisi tingkat penyaluran kredit (45,2%) dan penghimpunan dana pihak ketika atau DPK (45,7%).

Fakta dominasi perbankan asing ini apabila kita gabungkan dengan dominasi perusahaan pertambangan dan perminyakan yang sebelumnya sudah lebih dulu mendominasi maka ini bertanda bahwa sempurnalah sudah agenda liberalisasi di Indonesia. Mulai dari sektor keuangan, industri, hingga sumber daya alam dan energi. Sudah lengkap penghisapan dan penjajahan ekonomi di Indonesia. Masihkah kita berharap pada Kapitalisme-Liberal ini? 


Analisis : Dengan banyak nya bank Asing yang tumbuh di Indonesia ini membuktikan dominasi perusahaan asing, hal ini berdampak pada penghisapan dan penjajahan ekonomi di Indonesia. Kekurangan dalam artikel ini penulis tidak menuliskan sebab – akibat dan solusi nya.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar